Evaluasi Pengunaan Telkom Speedy Selama 4 Bulan

Empat bulan yang lalu, saya mendaftarkan diri menjadi pengguna Telkom Speedy paket personal. Saya ingin menceritakan pengalaman saya selama menggunakan Speedy untuk menjawab permintaan seorang komentator blog saya dalam postingan tentang Telkom Speedy sebelumnya. Berikut ini adalah evaluasi penggunaan telkom speedy selama 4 bulan :

1. Perihal Pendaftaran dan Administrasi
Pendaftaran speedy sangat mudah, hanya menunjukkan KTP asli, rekening telpon terakhir dan mengisi formulir di kantor telkom bagian pelayanan speedy. Sayang kemudahan ini tidak diikuti dengan pemberitahuan tentang hal-hal yang seharusnya diketahui oleh calon pelanggan speedy, terutama konsekuensi mendaftarkan diri pada akhir bulan.

Saya mendaftarkan diri tanggal 3o November 2006. Speedy baru bisa saya pake tanggal 3 Desember 2006. Hal yang aneh adalah saya telah mendapat tagihan bulan November 2006 sebesar 10ribu rupiah. Saya tidak tahu dan tidak ada yang memberitahu (bahkan tidak menyangka) adanya tagihan ini. Saya akhirnya baru tahu dan membayar, setelah akses speedy saya diblokir pada tanggal 21 Desember 2006. Saya membayar denda 10ribu karena telat membayar, dengan ppn 10% sehingga total adalah 21ribu.

Saya membayar sesuatu yang tidak pernah saya gunakan??? Aneh sekali logika sistem penghitungannya yang berdasarkan tanggal pendaftaran. Seharusnya calon pengguna diberi pilihan untuk didaftarkan pada recycle billingnya yaitu mulai tanggal 1 bulan berikutnya. Minimal ya diberitahukan konsekuensinya mendaftar pada tanggal di akhir bulan.

Akhirnya saya hanya mendapat jatah masa promosi hanya 2 bulan saja. Pada bulan ketiga saya malah dikenai biaya penuh karena penghitunganya mulai dari bulan November 2006. Pelajaran yang diambil dalam hal ini adalah : Jangan mendaftar menjadi pelanggan Speedy pada akhir bulan !!!!

2. Biaya Pendaftaran dan Biaya Teknisi
Hal lain yang membingungkan saya adalah biaya. Promosi Formula 5 mencantumkan bahwa biaya pendaftaran Telkom Speedy gratis selama masa promosi. Saya kira termasuk pasang dan setting modemnya, ternyata tidak. Jadi yang gratis hanya biaya pendaftarannya saja. Namun biaya teknisi untuk memasang dan setting modem tidak gratis, biaya yang dikenakan di wilayah Yogyakarta adalah Rp 50.000,- Jadi jika kita ingin menghemat uang setting modem, ya sebaiknya setting sendiri. Cukup mudah kok, asal tidak mengunakan modem yang neko-neko ini. Cara settingnya saya tuliskan di sini, atau minta panduan dari 147 (*jika operatornya ramah dan baik).

3. Sinyal DSL Tidak Stabil
Saya awalnya menggunakan modem ZXDSL 831A, cukup mudah melakukan settingnya. Dalam situsnya http://telkomspeedy.com, saya disarankan mematikan modem jika sudah tidak menggunakan. Awalnya saya sering mematikan modem saya, tapi setelah sering mendapatkan masalah yaitu sulit kembali terkoneksi karena sinyal DSLnya hilang jika siang atau malam. Saya akhirnya tidak mematikan modem sepanjang hari, meskipun konsekuensinya billing data terus berjalan. Untungnya sinyal DSL Speedy saya mulai stabil sekarang, meskipun pada saat hujan terkadang sering putus dengan sendirinya.

4. Dukungan 147
Hal yang menggembirakan bagi saya adalah dukungan dari 147 yang cukup bagus. Saya sangat terbantu dengan dukungan no. telp 147 mengenai status koneksi speedy saya. Saya selalu menanyakan status speedy ketika saya mengalami kegagalan akses sepanjang hari. Biasanya operator 147 akan segera memberitahukan jika sedang ada masalah di jaringan telkomspeedy saat itu.

5. Koneksi Speedy Cepat
Saya mengakui bahwa keunggulan utama Speedy terletak pada kecepatannya. Saya sangat terbantu dengan hal itu, terutama ketika mengerjakan tugas-tugas dan pekerjaan cyber sehingga saya dapat menghemat banyak waktu. Saya tidak tahu, apakah jika jumlah pengguna speedy semakin banyak, kecepatan aksesnya menjadi berkurang?

6. Informasi Tagihan
Sayang sekali bahwa informasi jumlah tagihan online belum tersedia di situs web http://telkomspeedy.com untuk pelanggan wilayah Yogyakarta. Namun informasi tagihan dapat kita tanyakan melalui 147. Saya sendiri kadang menerima telpon dari 147 yang memberitahukan jumlah tagihan Speedy saya.

7. Pembatasan Limit (Sebuah Usulan)
Saya mengusulkan, bagaimana jika Speedy memberikan batasan limit tertentu, misalnya akses internet pelanggan diblokir jika sudah mencapai limit yang telah disepakati oleh pelanggan. Namun pelanggan dapat meminta limitnya dinaikan dengan mengkonfirmasikannya ke 147.

Hal ini mirip dengan sistem pembatasan limit pada operator GSM XL EXPLORE. Jadi pelanggan bisa mengatur batas toleransi kelebihan limit datanya masing-masing, yang tentunya juga sesuai dengan kemampuan anggaran internetnya. Dengan demikian, pelanggan paket terbatas diuntungkan karena anggaran internetnya tidak berlebihan sampai berjuta-juta rupiah ketika komputernya kena email worm ataupun karena ulah orang lain.

Demikianlah evaluasi saya untuk Telkom Speedy, sebuah solusi akses internet yang cepat dan murah (penurunan harga per 1 April 2007) di Indonesia saat ini. Apalagi dengan adanya paket Telkom Speedy Time Base, yang jika dihitung-hitung satu jamnya hanya 1500 rupiah, setengah harga di warnet. Jadi tanpa pikir panjang, saya beralih ke paket tersebut. Selain penghematan, juga untuk menyesuaikan dengan perilaku akses internet saya yaitu tidak suka chatting atau ber-YM ria, hanya terkadang butuh akses data yang luar biasa, dan tentunya untuk memanjakan pacar saya yang sekarang yaitu Unbuntu 6.10 Edgy Eft.

Saya yakin jika Speedy terbuka dengan kritik dan saran, tentu akan menjadi sebuah produk yang berkualitas yang menjadi pilihan banyak orang. Bravo untuk Telkom Speedy, semoga penurunan harga tidak berarti penurunan kualitas, namun sebaliknya menjadi pemacu peningkatan kualitas.

Sumber : http://blog.kenz.or.id/2007/03/31/evaluasi-pengunaan-telkom-speedy-selama-empat-bulan.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar